Lembaga Laskar Melayu Bersatu Terus Berjuang untuk Masyarakat dalam Harlah ke-21

Borneo Nusantara News - Pekanbaru - Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) Riau-Kepri merayakan hari jadinya yang ke-21, Ahad (6/3/2022). Perayaan yang digelar di Hotel Pangeran ini berlangsung meriah dan mengusung konsep millenial, namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.

Lembaga Laskar Melayu Bersatu Terus Berjuang untuk Masyarakat dalam Harlah ke-21


“Alhamdulillah LLMB sudah genap berusia 21 tahun, yang berarti dalam waktu 4 tahun kami akan berusia perak 25 tahun. Dalam 4 tahun kedepan kami memang harus tampil elegan, tampil dengan kekuatan dan tampil berpihak ke masyarakat. Terutama bagi daerah dimana LLMB itu berdiri. Kalau dia berdiri di Riau, maka dia akan berjuang untuk Riau, dan jika dia di Kepri, tentu berjuang untuk Kepri,” ujar Panglima Besar LLMB, Datuk Ismail Amir, didampingi Sekjend LLMB, Datuk Jufrizal dan Panglima Sulung DPW LLMB Kepri Datuk Hamidi, Ahad (6/3/2022).


Ia mengatakan pada dasarnya LLMB ini dengan langkah draft yang telah dibuat selama ini, justru semakin ada aura yang bangkit sekarang, semacam di pompa hadirnya.


“Biasanya organisasi itu kalau cepat kembangnya, maka akan cepat kempesnya. Kita tak ingin seperti itu. Oleh karena itu kami akan terus membenahi manajemen, sistem manajamen yang kami perbaiki. Sehingga kalau manajemen yang kita pegang biasanya perusahaan yang goyangpun bisa bangkit kembali,” cakapnya.


Pada kesempatan tersebut, Datuk Ismail Amir juga sempat menyinggung terkait keberadaan Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang menurutnya belum mampu menjawab keinginan masyarakat Riau dari sejak dulu.


“Bulan Agustus nanti genaplah 1 tahun PHR berada di bumi lancang kuning. yang dulu notabenenya diharapkan ketika ada peralihan dari Chevron ke PHR, masyarakat tentu berharap lebih, apalagi Pertamina adalah milik ibu pertiwi. Tapi ternyata kita lihat sendiri seperti apa kondisinya sekarang,” ucapnya.


“Bahkan Gubernur Riau Syamsuar sempat menyebut cuma 5 persen anak Riau yang bekerja di PHR. Kalau saya yang bilang bukan 5 persen, tapi hanya 53 orang, itupun hanya Sub Kontraktor,” cakapnya lagi.


Dia berpandangan kalau seharusnya PHR tidak hanya menjadikan Riau sebagai obyek untuk mencari keuntungan semata, tapi juga mampu berkontribusi bagi daerah ini.


“LLMB ingin masyarakat Riau tidak hanya jadi penonton saja, sementara orang lain yang menikmati hasilnya,” tegasnya.


Untuk itu, ke depan jelang 1 tahun PHR di Riau pada Agustus nanti, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, terutama dengan kalangan akademi untuk membicarakan masalah PHR ini secara khusus.


“Selama ini kalau kita perhatikan suara-suara tentang berjuang untuk Riau sudah sering berkumandang, tapi tinggal actionnya yang belum ada. Mungkin LLMB yang akan suatu saat akan bikin action dengan gerakan,” sebutnya.


“Kami ingin Riau ini kedepannya menjadi Negeri Bertuah, tidak dipandang sebelah mata. Riau ini hanya ingin menuntut haknya, jangan sampai nanti, tuntutan-tuntutan yang tak pernah dikabulkan ini akan menimbulkan gejolak,” imbuhnya.


Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen yang hadir dalam kegiatan tersebut menginginkan perayaan hari lahir ini tidak hanya sekedar ceremonial belaka.


Menurut Yose, anggota kaderisasi yang masih eksis di garis struktural maupun kultural sangat diharapkan mampu dan senantiasa untuk berkomitmen dengan menyiapkan tokoh-tokoh Islam, agar kedepannya terus bertambah banyak.


“Kami juga berharap dengan semangat yang berkobar para kader LLMB ini mampu mempertahankan keberlangsungan dan kewarganegaraan Indonesia,” ujar Yoserizal.


Yoserizal menambahkan, peran dari para kader LLMB ini sangatlah penting dan sebagai generasi bangsa para kader ini harus mampu menghadapi dan menjawab tantangan. “Generasi muda perannya saat ini sangat penting untuk bisa menggantikan kami kedepannya,” sebutnya.


Melalui Harlah LLMB yang ke-21 ini, Yose menghimbau kepada seluruh kader untuk terus meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mendukung kebijakan dan program pemerintah dalam upaya mendorong peningkatan kualitas SDM.


“SDM yang berkualitas kedepannya sangatlah penting untuk memajukan bangsa, untuk itu teruslah asah pengetahuan agar kita bisa memberikan yang terbaik,” pungkas Yose. (Sri Imelda)

Related

regional 3212620171884190498

Ads

Opini Coach Addie

Hakikat Rasa Sakit

Keputusan yang bijak adalah mengasah kebijaksanaan dalam menghadapi setiap lelah, rasa sakit, gelisah, kesedihan, luka lara, patah hati, dan...


Banyak Dibaca

Anggota dari

Anggota dari

item